Monolog Tak Terdengar

Monolog Tak Terdengar
Biarkan skizofrenia menjamah mewarnai mozaik-mozaik hidupku

Tuesday, November 26, 2013

Attitude Plagiat


Lama tak kusapa dari sudut sini, lorong-lorong kemarin terlalu gelap, terlalu pekat hingga menelantarkan tiap kata yang merengek minta ditata.
Lama memang harus kuguyur dahulu amarah didada ini, agar tak mengotori tiap tetesan monolog dalam sudut sini.
Mengurai kembali apa yang begitu bergumpal-gumpal dalam otak, agar tali yang kan menjadi ku miniti jalan dalam mengalirkan lentik sang jemari bisa menderas kembali.
Jernih sejernih-jernihnya, jangan sampai terkotori oleh emosi sesasat yang tercipta dari apa yang kunamakan 'attitude plagiat' oleh mu.
Yang juga begitu mengobrak-abrik pikiranku kemarin.
Detik ini kucumbui dengan keikhlasan luar biasa, kembali menata pena menggores kata dalam kesabaran yang semoga tak kan pernah luntur.
Karena itu yang paling aku benci dan tidak mudah meski sekedar mengacuhkan saja.
Ingin ku lontarkan segala amarah tumpah ruah hingga darah mengarah tepat dalam klimaksnya, namun apa daya, segala yang bertameng 'inspirasi' memang malah menjadi senjata paling ampuh. Tapi dalam lorong ini penilaian mutlak tetap sama, 'ciri khas' kepenulisan tiap orang itu berbeda-beda.
Tapi bagaimana, aku menyerah untuk semua perdebatan sengit itu, bukan berarti kalah! karena dalam hal ini kamu telah kuberikan kesempatan kedua, maka gunakan lah sebaik mungkin.
Untuk ku sendiri yang terpenting sekarang adalah untuk tidak takut dalam menulis.
Aku tidak ingin menjadi pengecut dan trauma menulis. Yang jelas aku tidak ingin mengecewakan kata yang siap terpilin menjadi kalimat dan menyusun monolog entah apa.
Seperti puisiku sebelumnya, aku tidak akan memasung kata meski hanya menyusun monolog saja.
Dan sekarang kutekankan, jika memang itu gaya penulisanmu (plagiat) maka lanjutkan saja.


Di sudut sini aku berkata, ATAS NAMA APATIS.

No comments:

Post a Comment