Monolog Tak Terdengar

Monolog Tak Terdengar
Biarkan skizofrenia menjamah mewarnai mozaik-mozaik hidupku

Sunday, September 14, 2014

Hujan di Genggaman

Mengapa buru-buru hujan?
Sedang yang semalam masih di genggaman
Menelanjangi sedu sedan yang temaram

Dan aku menatapmu hujan
Dalam lelap kelelahan
Tak perlu kepura-puraan
Aku hafal senyum itu, senyum kebingungan
Sudah jangan kau risaukan
Kemerahan senja tanpa kemarahan
Pasti akan datang

Iya aku paham yang kau maksudkan
Tanpa perlu kau katakan spasi dua spasi
Karena aku selalu menatapmu hujan
Hujan di genggaman
Aku yang menciptakan



18:07
Semarang, 14 September 2014