Monolog Tak Terdengar

Monolog Tak Terdengar
Biarkan skizofrenia menjamah mewarnai mozaik-mozaik hidupku

Wednesday, December 11, 2013

Harapku Akanmu, Bayu

Bayu yang memandikan luka-luka,
membasuh hingga sembuh.
Aku sungguh berharap dari kamu, bayu.
Hari ini kembali tercipta asa yang membuncah tapi kandas tanpa bekas.
Begitu menyiksa yang ada.
Ketika aku yang dengan sekuatnya, mengubah segala hal yang kering menjadi kembali segar ternyata aku sendiri lupa untuk mencipta diri kembali segar.
Terlewat? Iya, aku melewatkan diriku sendiri.
Karena itu bayu aku mencoba berharap lebih dari kamu, meskipun entah apakah akan kutemu lagi harap yang menjadi ratap, atau yang indah.
Entah.
Bayu, adakah kamu dalam resah kesah yang kuhembus?
Kuharap kamu tak menyentuh itu, tapi jika tersentuh olehmu, aku juga berharap lagi semoga kamu bisa kembali setelah bermetamorfosa menjadi kesah yang terbungkus kasih.
Tak banyak harapku, hanya diantara perdu yang mengilalang atau berkerlip taburan bintang, kamu mampu menyisihkan sedikit waktumu untuk membasuh luka-luka ini, bayu.



No comments:

Post a Comment