pelangi sendupun merangkulnya meski luka jua
hujan terobati, pelangi kian masuk ke hati
terus menyeret dengan pegas rasa sedih...
kini, sang hujan telah berganti rupa
rintik gerimis kian manis menyapa
sedang pelangi memudar warnanya
teriris dalam lembutnya senyum palsu...
semburatpun muncul lagi
jejak gerimis mulai berlalu
tapi pelangi meragu, hilang warna coba mengejarnya ?
sang jejak menganga, menunggu langit menumpahkan sari...
lagi pelangi layu, terus berlari mengejar perih
kini jejak mulai kering mati rupa, menghibur diri dalam asa
merangkai mimpi di peluknya yang mati
pelangi masih menangis, merontah di ambang bimbang
sinarnya hidup dalam dilema
coba menyirami tapi terus mendambanya ?
tapi, lembayung pagi menularkan senyum
keronta hilang, ciptakan yang subur berbunga harap
menengok ke arah yang lebih cerah
senyum bimbang dari hati yang temaram
menghias pelangi menahan paradoks diri
mengharap ia mampu mengerti.
By Sulthon Muzaki
No comments:
Post a Comment