Monolog Tak Terdengar

Monolog Tak Terdengar
Biarkan skizofrenia menjamah mewarnai mozaik-mozaik hidupku

Tuesday, March 7, 2017

Berugak Tua


Tanah basah diresapi embun
Kicau kenari melintas di atas kebun
Terendus bau panggang ayam semalam
Anjing liar berlari mengejar
Dalam sapuan liur karena lapar


Aku masih duduk di atas berugak tua
Melihat kenari terbang menjauh
Melihat anjing liar menjilat tulang separuh

Di bawah berugak tua
Cericit anak ayam kehilangan induknya
Sepagi ini mengais remah nasi
Mondar mandir sendiri
Induknya belum ketemu juga
Tapi dia tidak terlalu peduli
Terus mengais mencari remah nasi


Berugak tua teduh di bawah pohon mahoni
Dan aku bersandar pada tiangnya merapuh
Sambil berpikir tentang perjalanan yang jauh
Tentang nyiur dan bau ikan di Pelabuhan Lembar
Tentang silau matahari senja di pantai
Tentang bukit hijau dan langit yang biru jernih
Tentang roda-roda motor yang menggilas kenangan sepanjang Semarang-Lombok


Berugak tua yang teduh
Menghalau panas dan peluh
Penghimpun lamunan yang membasuh
Dalam diam dalam angan yang bersimpuh
Dan berugak tua menagih

Akan aku duduk di atasnya lagi


Sragen, 7 Maret 2017
Terkenang tentang suasana di Lombok





No comments:

Post a Comment