Lama gak nulis blog, tapi kabar baiknya setelah spasi yang begitu lama ini aku kembali dengan lembaran yang memang benar-benar baru. Aku sukses melupakan "B" dengan kata lain sudah tidak lagi kucumbui nama dia lagi. Setelah 14 bulan atau setahun lebih 2 bulan nama dia bagai tatto yang tercetak permanen dalam hatiku sekarang sudah luntur. Bahkan hilang arti.
Tepatnnya malam itu, tanggal 11 Juni 2014 saat dalam keramaian konser di Padang Mahsyar. Seorang sahabat telah membuka logikaku, membuatku sadar pada kenyataan yang memang sebenar-benarnya harus kulakukan dan yang tak seharusnya terus-menerus aku lakukan. Seorang sahabat telah membuka mataku selebar-lebarnya.
Diantara banyak orang yang sedang berlonjak-lonjak menyanyi dan hingar bingar musik ska reagge, aku dan sahabatku hanya memilih duduk berdua di belakang. Menonton orang yang sedang menonton.
Satu kalimatnya yang telah meyadarkanku malam itu, juga sekaligus sukses membuat mataku pipis. Basah air mata dan ketika itu juga selalu ku pandang langit yang berbulan agar air mata tidak menetes, atau kubuang pandangku ke arah lain agar yang di sebelahku tidak tahu. Laki-laki di sebelahku ini memang jika bicara suka asal nyeplos, kadang seperti bercanda, tapi aku sudah kenal dia seperti apa. Karena itu aku paham betul meskipun yang keluar dari mulutnya seperti sebuah pisau tapi hal tersebut memang benar.
Karena itu, malam itu juga satu sentakan kesadaran yang memang kutunggu kedatangannya akhirnya muncul juga. Malam itu adalah titik akhirku mencintai "B" meskipun begitu pahit sentakan yang kuterima namun aku paham itu akan menjadi yang terbaik untuk semua. Malam itu aku mundur dengan satu titik pemberhentian. Malam itu adalah akhir.
Dan aku rasa jika ada yang benar-benar baru, maka itu adalah hatiku. Kubuka lembaran baru. Jika awalnnya nama dia tercetak spesial sekarang sudah mampu kuedit menjadi general . Hahaaa lega rasanya.
Mungkin inilah yang dinamakan batas, iya perasaan cintaku ke dia memag telah mencapai batasnya. Batas akhir. Bukan semata-mata menghilang tetapi memang saatnya terganti dengan cinta yang lain. Jadi, hati juga memiliki batas kadaluarsa??? Jadi, cinta juga harus diperbarui?? Entahlah, sebenarnya aku juga tidak terlalu paham dengan konsep tersebut. Aku hanya manusia yang seperti air dalam menjalani hidup ini, kubiarkan mengalir.
No comments:
Post a Comment