Meskipun hanya sendal jepit tapi itu sudah mampu membuatku sedih. Tanpa sendal jepit itu, bisa saja kakiku tertancap paku, beling, ataupun benda lainnya yang bisa membuat kaki berdarah. Benda yang hanya menjadi alas bagi kaki. Benda yang setiap kali aku melangkah berarti aku menginjaknya, namun ternyata begitu berjasa.
Sendal jepitku yang sama sekali tak mewah. Hanya sendal jepit berharga murah, dibeli dari penjual lapak kaki lima diseputaran alun-alun daerah. Sendal jepitku yang sudah begitu berjasa mengalasi kakiku dalam melangkah. Pastilah dia sudah lelah. Atau mungkin jengah.
No comments:
Post a Comment