Monolog Tak Terdengar

Monolog Tak Terdengar
Biarkan skizofrenia menjamah mewarnai mozaik-mozaik hidupku

Wednesday, December 10, 2014

Genangan Terdalam

Butuh waktu untuk berdiri, setelah ribuan paku yang tersebar terinjak kakiku sendiri. Bahkan setelah berdiripun untuk berjalan masih begitu berat, karena genangan darah membanjiri hingga menenggelamkam wajahku. Aku gelagapan bernafas. Namun entah mengapa, bisa menyembunyikan wajahku dalam merah darah ini seakan malah membuatku terlindungi. Membuat mataku terpejam, walau dengan seperti ini tetap saja aku bisa merasakan air mataku yang menetes bercampur dengan merah darah.


Dalam pejam mataku, ternyata jauh lebih banyak hal yang dapat kulihat dari pada saat mataku terbuka. Wajah-wajah yang tersenyum bersahaja yang memelukku dengan kasih sayang berselang-seling dengan wajah-wajah yang tersenyum menyeringai mengejek mencemoohku. Aku menangis karena semua itu, segala hal yang menguatkan sekaligus melemahkan berjibaku dalam kepalaku. Menghadirkan perang. Yang sampai sekarang aku masih belum mampu menemukan pemenangnya. Aku merasa hanya waktu yang akan mampu menentukan siapa yang akan menang.




Semarang, 08 Desember 2014


3 comments:

  1. Kamulah pemenang perang hatimu sayang. Kamu yang terkuat. 😍😚😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thankz my dear, aq harap saat aq lihat kesamping, qm slalu ada disitu untukQ

      Delete
    2. lihat lah aku dengan hati mu, maka kau akan melihat ku seluruh nya dan itu detail, jangan kau lihat aku dengan mata kepala mu, maka kau akan melihat wajah ku yg pucat dan badan ku yang kurus. asal kau tau aku selalu sudi untuk memelukmu ketika kau melihat kesamping untuk melihat ku. bukan memeluk tubuh mu, tapi memeluk HATIMU. I WILL ALWAYS LOVE YOU DEAR :*

      Delete