Hari
ini dia datang lagi, jurstru setelah aku memutuskan untuk tidak lagi
menemuinya. Mengetuk pintu kamar kostku membawa seikat bunga mawar juga bujuk
rayuan agar aku membukakan pintu. Aku tetap ditempatku tak bergeming memandangi
serakan poto-poto yang telah kurobek-robek semua. Tidakkah kehidupanku terlalu
ringan untuk aku robek juga?
Kuabaikan
ketukan di pintu tersebut hingga tidak terdengar lagi suara dari luar. Dan aku
kembali mulai tenggelam dalam duniaku. Duniaku yang dulu, dimana aku begitu
merasa sangat berharga. Dunia yang penuh dengan kebersahajaan, dunia yang hanya
seluas lingkup kamar namun begitu bermakna. Dunia yang sempat aku tinggalkan,
tak kusentuh karena aku terlalu sibuk berlari di luar dan terlalu sibuk
memenuhi ephoria yang tiada arti.
Kubuka
lagi leptopku yang mulai berdebu dan dingin, tak lagi sehangat dulu. Mulai
kuceraikan kenyataan yang pahit tak seindah angan-angan dan mulai kucipta
kembali khayalan bernama novel. Dalam ketikan pertama kujuduli novelku ini
PATAH HATI.
No comments:
Post a Comment