Monolog Tak Terdengar

Monolog Tak Terdengar
Biarkan skizofrenia menjamah mewarnai mozaik-mozaik hidupku

Tuesday, May 6, 2014

Kunamai Patah Hati

Hari ini dia datang lagi, jurstru setelah aku memutuskan untuk tidak lagi menemuinya. Mengetuk pintu kamar kostku membawa seikat bunga mawar juga bujuk rayuan agar aku membukakan pintu. Aku tetap ditempatku tak bergeming memandangi serakan poto-poto yang telah kurobek-robek semua. Tidakkah kehidupanku terlalu ringan untuk aku robek juga?

Kuabaikan ketukan di pintu tersebut hingga tidak terdengar lagi suara dari luar. Dan aku kembali mulai tenggelam dalam duniaku. Duniaku yang dulu, dimana aku begitu merasa sangat berharga. Dunia yang penuh dengan kebersahajaan, dunia yang hanya seluas lingkup kamar namun begitu bermakna. Dunia yang sempat aku tinggalkan, tak kusentuh karena aku terlalu sibuk berlari di luar dan terlalu sibuk memenuhi ephoria yang tiada arti.


Kubuka lagi leptopku yang mulai berdebu dan dingin, tak lagi sehangat dulu. Mulai kuceraikan kenyataan yang pahit tak seindah angan-angan dan mulai kucipta kembali khayalan bernama novel. Dalam ketikan pertama kujuduli novelku ini PATAH HATI.





No comments:

Post a Comment